Pages

Selasa, 21 Agustus 2012

Apa Tujuan Hidup Kita?

Filosof Cina bernama Mencius pernah mengatakan, "yang paling penting di dunia ini adalah pengembangan manusia." Sekalipun tidak tepat, pengembangan diri adalah sesuatu yang penting. Coba Anda bayangkan bila tidak ada yang berkembang dalam diri Anda, baik secara phisik terlebih-lebih dalam hal rohani. Tidak mungkin Anda dan saya bisa mencapai prestasi atau pekerjaan-pekerjaan yang baik bila tidak ada pengembangan diri. Tidak mungkin kita memiliki karakter yang kuat bila tidak ada pengembangan pribadi. Tidak mungkin kita bisa bertahan dalam kesulitan bila Anda tidak memiliki sikap pantang-menyerah.

Pentingnya pengembangan diri bisa dilihat dari pengalaman hidup setiap pasangan suami isteri atau keluarga. Ketika putri kami masih bayi, kami sangat memperhatikan makanannya. Kami berusaha sebaik mungkin agar putri kami mengkonsumsi makanan yang bergizi. Kami berusaha untuk membeli susu yang baik. Kadang bahkan sering makanan untuk putri kami lebih bergizi dari makanan yang kami makan sendiri. Saya pikir, setiap pasangan suami isteri ingin anak-anaknya sehat dan kuat dan proses pertumbuhannya normal.
Tujuan Hidup Bukan Hanya Kebutuhan Phisik
Namun, bukan hanya phisik saja yang perlu bertumbuh, tetapi juga jiwa. Kami misalnya, mengajar putri kami mengucapkan sepatah dua kata. Mulai dari kata-kata yang sederhana seperti papi, mami, makan, minum dan kata-kata sederhana yang lain. Kami memperkenalkan alam kepadanya: bunga di taman, burung yang hinggap di dahan, katak yang sedang melompat atau apa saja yang bisa perkenalkan kepadanya. Kami membacakan kalimat- kalimat agung dari karya-karya klasik. Kami ajak putri kami berdoa. Apakah dia mengerti atau tidak, kami hanya bisa berharap agar jiwanya berkembang. Kami ingin agar jiwa putri kami bertumbuh dengan baik.
Kita tidak dapat mengabaikan pertumbuhan anak kita. Kita juga tidak bisa mengabaikan pertumbuhan kita sendiri. "You Stop Learning, You Stop Growing," begitu tulisan yang pernah saya baca di dinding ruang pelatihan Dale Carnegie. Yang berhenti belajar akan berhenti bertumbuh. Sampai ajal datang, belajar merupakan suatu keharusan bagi setiap insan yang mau menemukan makna hidup.
Namun demikian, kita perlu juga bertanya, 'Mengapa kita harus mengembangkan diri?' Untuk apa kita mematangkan cara berpikir, memperbaiki tindakan, mengontrol perasaan dan emosi, mengontol kemauan, dan memperbaiki pengambilan keputusan kita? Untuk apa kita menambah dan mengasah keahlian kita? Untuk apa kita belajar? Bukankah ini menyita waktu dan energi? Jawabannya sederhana; kita mempunyai tujuan hidup. Kita ingin mencapai sasaran hidup kita. Seperti kata syair lagu Tapanuli berjudul "Alusi Au", 'ada orang yang menginginkan kekayaan, kehormatan, keturunan banyak dan popularitas. Ada yang menginginkan cinta kasih.' Ada yang mau mengabdikan dirinya buat orang lain. Ada yang mau hidup dengan penghasilan kecil asal ia berguna bagi masyarakat. Tanpa tujuan, hidup seperti tidak bermakna.
Illustrasi tentang pentingnya sasaran hidup ini pernah saya lihat pada sebuah presentasi bisnis multi level marketing. Saya diajak teman menghadiri presentasi pertemuan itu. Presenter saat itu adalah orang yang sudah sukses di bisnis itu dan masih memegang posisi tinggi pada salah satu bank terkenal di Jakarta waktu itu.
Pada awal presentasinya, presenter bertanya kepada ratusan peserta yang datang. "Apa sasaran hidup Anda?" Dia kemudian menunjukkan beberapa illustrasi dengan bantuan slide proyektor. Ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Apakah Anda ingin punya rumah besar? Apakah Anda ingin punya mobil? Apakah Anda ingin berlibur ke Eropa? Apakah Anda ingin anak Anda kuliah di luar negeri?" Apakah Anda ingin punya waktu yang luang? Apakah Anda ingin punya uang yang cukup ketika Anda pensiun? Apakah Anda ingin punya uang cukup untuk biaya pengobatan Anda?" Hampir semua peserta yang hadir mengangguk. Presenter kemudian mengajukan satu lagi pertanyaan, "Apakah ada yang tidak ingin hal-hal yang baru saya sampaikan?" Tidak ada yang tunjuk tangan.
Tentu sasaran hidup yang dimaksudkan presenter tadi bukanlah sasaran yang paling penting. Saya malah menganggapnya sebagai hal yang paling rendah dari daftar tujuan hidup. Namun, adanya tujuan hidup membuat Anda dan saya punya semangat; ada vitalitas. Kita mempunyai motivasi dan energi untuk menjalani hidup kita sehari-hari. Semakin tinggi sasaran hidup semakin besar motivasi kita. Sebaliknya, semakin rendah sasaran hidup semakin kecil motivasi kita. Tanpa sasaran hidup, kita akan kehilangan motivasi; kita kehilangan gairah. Tidak ada sukacita menyertai aktifitas kita setiap hari. Tapi, bagi mereka yang mempunyai tujuan, terutama tujuan hidup yang tinggi, ada semangat, ada energi yang besar dan tentu ada pengharapan.
Sangat penting menjawab pertanyaan mendasar ini, "Apa tujuan hidup Anda dan saya?" Semoga Anda memilikinya. Bila belum, cobalah membuat sasaran hidup Anda. Bila tidak punya ide, silahkan membaca sasaran hidup saya pribadi, kemudian Anda buat untuk Anda.

0 komentar:

Posting Komentar